Jumat, 06 Maret 2009

MAJALENGKA KOTA PENSIUN?

Dulu, waktu saya masih kecil banyak orang bilang kalau Majalengka itu "kota pensiun". Maksudnya kota yang hanya enak buat tinggalnya orang-orang yang sudah pensiun. Jadi kalau buat orang nyari kerja atau berinfestasi....Majalengka bukan tempatnya!(itu dlu lho!)

Dalam pandangan saya, ketika saya lulus SMAN Majalengka (sekarang SMAN 1) tahun 1986, yang jadi pegawai negeri biasanya harus punya "dulur heula" di instansi tersebut. Dan ini pun belum tentu menjamin kalau tidak dibarengi dengan persiapan sejumlah uang. Di Bank juga sama, di BRI Majalengka yang jadi karyawannya pasti "saduduluranana".(itu dulu lho!).

Saya punya cerita menarik (baca:menyedihkan) tentang proses pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS)di Majalengka. Ini terjadi pada kakak tertua saya. Kakak saya sudah lebih dari 3 kali mengikuti tes seleksi PNS. Sekitar 20 tahun yang lalu ketika usianya baru 23 tahun sudah bekerja di STM Negeri Majalengka (sekarang SMKN 1 ya?) di bagian Tata Usaha, terus dipindahkan ke STM Pembangunan.....STM KORPRI....... Ketika ada tes CPNS untuk bidangnya, pada saat itu juga ikutan.
Sudah beberapa kali ikut, tapi.......ya gitu ...gak lulus-lulus. Sampai-sampai sudah kesalip sama beberapa "juniornya"yang sudah jadi CPNS. (katanya pake uang).

Suatu saat ada peluang... ketika ada kebijakan bagi mereka yang sudah mengabdi lebih dari 15 tahun...katanya mau diprioritaskan diangkat jadi PNS. Kakak saya sangat senang dan optimis akan berhasil jadi PNS sesuai harapannya...

Namun pas mau daftar.....DITOLAK!!! karena harus ada SK Bupati, harus ada ini...itu....
Bapak saya begitu mencintai anak-anaknya, beliau tidak terima hal ini dan langsung mendatangi kantor Pak Karna Sobahi (waktu itu masih di Dinas Pendidikan). Pak Karna bilang dengan Bijak, katanya masih harus bersabar nanti masih ada kesempatan yang lain.

Tahun berikutnya memang ternyata ada lagi tes CPNS. Kakak saya ikut lagi...dan ternyata DITOLAK LAGI....katanya...usianya sudah melampaui usia 40 tahun !! Lha...jadi gimana? 20 tahun mengabdi....beberapa kali tes....berharap dapat diangkat....malah jadi "ketua-an" di tempat kerja!!!

Walaupun diperlakukan dengan "kurang adil", sampai sekarang kakak saya masih mencintai pekerjaannya....sebagai karyawan tata usaha ....masih di sekolah yang sama....
Saya sangat menyesal tidak bisa membantu mewujudkan keinginan dia. karena saya bukan pejabat, bukan anggota legislatif, dan bukan pengusaha yang banyak uang.

Kalau orang dulu bilang Majalengka Kota Pensiun, bisa jadi itu benar (itu dulu lho)....tapi sekarang harusnya lebih baik....mungkin kakak saya saja yang masih kurang beruntung....karena boro-boro berharap menikmati "Kota Pensiun",..... Diangkat Jadi PNS saja tidak.